Apa kabarmu? ahh seperti sudah lampau lama tak bersapa denganmu, padahal belum lagi berputar 1×24 jam sejak kita bercakap sederhana tadi pagi perihal wifi hahahaah. Jangan tanya mengapa, tentu saja batas waktu sepanjang itu adalah rentan yang cukup lama untukku, kau tahu itu bukan? Dan jika kali ini aku menulis surat ini, bisa ditebak, aku rindu :)
Heheh mungkin sedikit lucu menyebut ini surat, karena bahkan mungkin, walau bukan lagi masanya setidaknya surat ini harus sampai ke alamatmu, alamat email misalnya :p. Ah tapi jika beruntung dan jika mungkin masih teringat olehmu ruang hati ini, kelak entah kapan kau bisa membacanya bukan?
Hmmm oh iya, jika lagi suatu waktu aku menulis surat lagi untukmu, aku harus menyebutmu apa di surat-suratku, bukankah kita tak pernah punya sapaan? Kadang hanya merasa tak sopan menamakanmu ‘kamu’, apakah aku harus menyebutmu kakak, adik, atau apalah sesuatu yang bersapa lebih sopan? Hihihi tapi walau sedikit tak sopan sebenarnya sapaan ‘kamu’ itu romantis bukan? aihh ini, apalagi coba? :D
Sepertinya sekedar itu dulu isi suratku, sekedar memberi tahumu. Perempuan ini merindukanmu :)
***
Mungkin hari ini kamu sedikit letih dengan tugas dan kuliahnya , tetap jaga kesehatan ya :)
with love
me
Bagaimana mungkin malam membiarkanku tertidur, sedang imajiku terlalu siang tuk terterlelap
Menantimu dalam ketakpedulianku tentang nyatakah engkau atau tidak. Tak pernah membuat nalar dan ragaku jemu sesaat pun
Maaf jika aku tak pernah sempurna
dalam memaknai cinta, bahkan ketika aku tak pernah peduli bahwa cinta
ini belumlah saatnya diutarakan
Berhentilah jika kau tlah lelah
mencintaiku, hapus segala cemasmu tentang aku yang akan terluka. Sebab
segala sedih tlah di bahagiakan oleh cinta yang ku asakan padamu.
Mencintaimu dan pernah dicintamu ada syukur yang tiada bisa kuutarakan.
Maka hapus belas kasihmu, karena mencintamu pun telah membahagiakanku